Senin, 10 Maret 2014

Hedonisme Perguruan Tinggi


         Perguruan tinggi, sebuah cita-cita yang diinginkan siswa ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atau pun kejuruan. kebingungan menentukan perguruan tinggi atau jurusan menjadi hal yang wajar.Kebanyakan siswa tergiurkan pada status perguruan tinggi. Hasrat itu pun yang terkadang membuat siswa berada pada titik jenuh. Ketika sudah mencoba berkali-kali mengikuti seleksi namun tak kunjung juga lolos. Iming-iming biaya murah dan keterikatan dengan pemerintah telah membutakan opsi lain. Padahal masih banyak perguruan tinggi yang menawarkan kualitas yang tidak jauh berbeda. 

        Perguruan tinggi juga dipandang sebagai hedonisme. Makna sesungguhnya untuk menuntut ilmu semakin kabur. Ketika hanya segelintir orang yang dapat menikmati pendidikan. Seperti kata pepatah siapa yang berkuasa dialah yang dapat hidup. Rasa gengsi pun turut menyatu ke dalamnya. Jika anaknya diterima di sebuah perguruan tinggi ternama, rasa bangga dan mungkin mengarah pada sombong muncul. Begitu sebaliknya.
 

       Lantas alasan apa yang melatarbelakangi siswa berbondong-bondong untuk dapat diterima di perguruan tinggi negeri yang ternama? Selain untuk mendapatkan kualitas yang dirasanya baik. Bukankah dimanapun kita belajar harusnya sama? Tinggal bagaimana usaha orang tersebut. Memang pendidikan sekarang sudah terkotak-kotakkan.

          Namun benar, jika siswa harus selektif memilih pendidikan. Di jaman sekarang yang gampang sekali untuk mendapatkan ijin mendirikan sekolah. Kualitas pun kadang luput dari tujuan yang ingin dicapai.
 

        Memilih perguruan tinggi bak seperti melotre. Tapi itu sebuah proses. Bukan pada status suatu perguruan tinggi yang akan dikejar. Namun, semua ada pada diri sendiri. Seperti apa kesiapan dari kemampuan sendiri dan keluarga. Sebab, jika menuruti keinginan-keinginan yang tak terarah akan mendatangkan beban. Tak sampai di situ, memilih perguruan tinggi pun harus melihat riawayat lulusan yang dihasilkan. Pemberitaan-pemberitaan terkait kampus tersebut juga menjadi hal yang penting untuk diketahui.
 

       Akhirnya, untuk dapat memilih perguruan tinggi harus sering-sering mencari informasi. Dan jangan tergiur atas iming-iming murah, subsidi, beasiswa, dll. Sikap aktif menjadi kunci utama. 


Tidak ada komentar: