Rabu, 17 September 2014

Makna #2





















Ia adalah makna. Kawanku yang ku temu malam tadi. Awalnya, kami hanya saling melempar senyum. Setelahnya kami mendekat dan saling berjabat. Aku bertemunya dengan cepat nan hening. Ia membisikku, "Kau yakinilah akan apa yang ada. Nikmatilah," katanya lalu pergi. 

Makna, aku musti bersyukur bisa bertemumu. Bertemumu 
adalah hal bahagia padaku. Aku menikmatinya, sebab 
menikmati adalah kata kerja yang selalu aktif untuk 
mencari. Begitu, tiada hal yang sesaat. 
Terus, terus, dan terus. 

Kebahagiaan menjadi suatu kewajiban. 
Kau tahu kenapa, Makna? Sebab menjadi bahagia adalah 
tujuan tiap insan. Bukan untuk menyamaratakan standar 
kebahagiaan. Namun, untuk mengakrabi dan meyakini 
kebahagiaan diri. Bukan orang lain. Makna, aku bahagia. 
Aku yakin begitu pula denganmu. Makna, lagi lagi Makna.