Bahu membahu menata buku |
Setiap masyarakat dapat membaca buku kapan pun. Asal tidak dibawa pulang ke rumah. Malam harinya, kami gunakan untuk belajar. Anak-anak sekolah dasar akan mendapat bimbingan dari guru sekolah dasar dan kakak-kakak yang duduk di sekolah menengah pertama dan atas. Sebelum memulai kegiatan belajar, diawali dengan membaca lima belas menit dilanjut masing-masing menceritakan isinya pada rombongan belajar. Rombongan belajar disesuaikan dengan kelas masing-masing.
Selain belajar mata pelajaran, setiap hari selasa jadwalnya adalah kelas minat dan bakat. Kelas minat dan bakat ini selalu ramai dan anak-anak antusias. Ada kelas puisi yang diasuh Wulan murid kelas tiga sekolah menengah pertama satu atap, kelas tari yang diasuh Ika dan Erna siswa kelas tiga sekolah menengah pertama satu atap, kelas pencak silat yang diasuh oleh Irkham siswa kelas dua sekolah menengah atas, dan kelas mendongeng yang diasuh oleh Ibu Suli dan Ibu Ani guru sekolah dasar 04 Pian Tengah.
“Bu, saya mau membuka kelas menyanyi, kelas bermain voli, dan kelas memasak selain kelas pencak silat,” tutur Irkham. Irkham ini merupakan anak remaja yang mempunyai banyak minat. Di bidang akademiknya, ia selalu masuk lima besar dalam rombongan belajarnya. “Bu, cita-cita saya dari kecil sampai sekarang hanya satu, ingin jadi guru. Apa bisa, Bu?” tuturnya.
Kegigihan dalam usaha mengembangakan diri dan mau mengorbankan waktu dan tenaga untuk kepentingan orang lain adalah salah satu kunci melunasi janji kemerdekaan. Setiap masyarakat Indonesia mengemban amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Irkham, anak muda yang bersemangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran menjadi guru salah satunya. Irkham, semoga kelak kau menjadi guru yang terus mendidik anak-anak bangsa.
7 Januari 2016 | Dewi Maghfiroh
#Indonesiamengajar
#PengajarmudaXI
#Natuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar