Kamu tahu bukan, aku-kamu tumbuh pada dolanan yang beda?
Di sawah, melompat, 
Besusul, juga genangan air di bekas telapak kaki
Lalu, ada wader-wader kecil
Aku mulai kegirangan, Le
Pada kotak yang sama
Kamu, tumbuh pada dolanan yang menjejal almari
Macam remot dan tetek-bengek yang sulit ku pahami 
Waktu itu, namun tidak ini hari
Le, aku-kamu di kotak yang sama 
Namun, aku masih kesulitan meraba 
Aku memang tak bisa membuat hal yang presisi 
Macam tulisan ini yang entah puisi 
Atau apa lah yang tak berima 
Sehingga tak tahulah apa namanya 
Pada perjalanan tak bisa memilih yang enak-mengenakkan 
Sehingga tertawa-tertawa bukan bisa menjadi pilihan
selama-lamanya
Apalagi kesana-kemari semau-mau kaki-kakimu 
Sehingga kau menasbihkan diri menjadi bajing 
Ia berjalan melompat-lompat 
Kamu, Le, 
Aku ini hari belajar pada catatan seorang kawan, Awe
Katanya, belajar bersepeda bukan soal menancap gas 
Namun, soal menarik rem 
Semua orang mampu mengarahkan jarum pada sekian Km/Jam
Namun, siapakah yang mau belajar menarik rem?
Tak banyak. 
Dan aku-kamu memang musti bukan tumbuh pada kebanyakan
Namun, sesekali menepi lah dan menarik lah rem. 
DM | 9 Mei 2015